*sarapan pagi, persiapan menuju puncak |
Kamis, 03 Januari 2013 [Bur Kelieten, Takengon, Aceh Tengah], kali ini AHA ingin berbagi kisah tentang Perjalanan, jalan-jalan, travel, sama aja kali ya ! hehhe
foto di samping adalah jepretan ketika kami melakukan perjalanan ke salah satu gunung di daerah Aceh Tengah, namanya Gn. Bur Kelieten, 2930 mdpl, sejarahnya kenapa dinamakan Bur Kelieten yaitu karena pada saat itu marsose-marsose belanda melihat dikejauhan kelihatan sebuah puncak gunung tinggi diantara bukit, pada saat itu pasukan belanda masih bergerilya di bumi aceh, oleh mereka penampakan puncak tinggi tersebut dinamai dengan sebutan gunung kelihatan, kemudian masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan Bur Kelieten, Bur Kelieten sendiri berasal dari bahasa daerah suku Gayo, yaitu suku mayoritas di Takengon, dalam bahasa gayo, Bur/ Bur Ni adalah gunung, dan Kelieten adalah kelihatan.[sumber dari warga kaki gunung Bur Kelieten].
Bagi yang memiliki hobi travel/jalan-jalan, pertama yang wajib kalian harus miliki adalah memiliki planing atau perencanaan, biasanya meliputi 5W+1H, tidak jauh-jauh dari rumus kita tercinta, ya itu penting untuk memanage atau mengatur segala sesuatunya dengan baik, karena dengan perencanaan yang baik itu kira-kira akan membuat setidaknya 50% keberhasilan atau suksesnya perjalanan. kenapa 50% ?
ya karena kita tak pernah tahu apa dan bagaimana kondisi alam/tempat tujuan yang kita tuju, contoh, bisa saja tiba-tiba cuaca mendung, berkabut, hujan, longsor, banjir, dll [untuk antisipasi sertakan pawang hujan biar aman, hehhee].
Selain itu kondisi fisik yang fit juga sangat penting, apalagi melakukan perjalanan seperti mendaki gunung yang umumnya memiliki medan terjal dan cuaca ekstrem, tentu fisik merupakan hal mutlak yang diperlukan dan tak bisa di krompomikan bagi pelakunya.
*bersama mengabadikan momen dipuncak B. Kelieten |
dan akhirnya jika anda melakukan pendakian tentu puncak merupakan tujuan akhir yang tentunya ingin anda capai, selain sebagai sebuah bukti autentik [hehhee, ga mesti,] bahwa anda sudah pernah, atau telah sampai ataupun pernah ditempat tersebut, ada sebuah kesan, perasaan yang mungkin susah dijelaskan layaknya cerita2 yang sudah difilm'kan, setelah melewati beberapa punggungan terjal, lembah, jurang, bebatuan cadas, muncul sebuah kepuasan yang mungkin baru akan anda ketahui jika anda merasakannya sendiri, [bagi saya].
ya meskipun kita tidak dapat memaksakan, jika memang tidak memungkin untuk sampai kesana, karena suatu alasan, apakah itu faktor alam dll, mungkin belum saatnya, dan ketika situasasi seperti ini terjadi maka yang harus kita lakukan adalah tidak meneruskan, mencari lokasi aman, atau bahkan turun, mungkin itu adalah salah satu cara alam berkomunikasi, seakan memberi peringatan.
[to be continoud,,,]
saya suka gaya anda !!!
BalasHapuslestari